Kamis, 11 Juli 2013

Tanda-tanda Calon Mertua Menyukai Anda

Bisa masuk dan diterima di keluarga kekasih bukan persoalan mudah. Setiap orangtua pasti memiliki penilaian sendiri tentang kekasih anak mereka. Meski Anda sudah berusaha mendekati keluarganya, tapi belum tentu Anda bisa diterima.
Banyak tanda baik usaha Anda berhasil dan diterima di keluarganya. Dirangkum dari Mag for Women, berikut ini tanda-tandanya.


  • Anda Diajak Terlibat dalam Komunikasi
    Saat sedang kumpul keluarga Anda dilabatkan dalam komunikasi. Orangtua kekasih tidak hanya sekedar basa-basi, namun benar-benar menanyakan pendapat Anda.
  • Mengajak Anda ke Acara Keluarga
    Bila Anda sering diundang ke acara keluarganya, maka itu tanda yang baik. Apalagi bila Anda diundang dan dikenalkan oleh orangtuanya ke keluarga besarnya. Maka restu orangtua sudah di tangan.
  • Memberikan Oleh-oleh
    Tanda lain orangtua kekasih menyukai Anda adalah mereka tidak lupa memberikan Anda oleh-oleh. Untuk semakin mendekatkan hubungan, jangan lupa Anda juga memberikan hadiah ketika orangtuanya ulangtahun atau hari jadi pernikahan mereka.
  • Menanyakan Tentang Hubungan Anda Bersama Pasangan
    Restu orangtua akan membuka jalan untuk masuk ke tahap yang lebih serius. Bila orangtuanya menanyakan seberapa serius hubungan Anda dengan putranya dan meminta Anda untuk menikah, sudah jelas mereka menyukai Anda dan menyetujui hubungan asmara kalian.

Dapatkan Pulsa GRATIS disini!

Baca Selengkapnya →

Senin, 08 Juli 2013

Faktor Alami Pemicu Pria Berselingkuh

Banyak hal yang memicu pria berselingkuh, bukan hanya sekedar tergoda dengan wanita lain yang lebih cantik dari kekasih atau istrinya. Ingat kisah aktor dan mantan gubernur California Arnold Schwarzenegger yang selingkuh dengan asisten rumah tangganya. Jika dilihat tentu sang istri lebih cantik dan jauh lebih pintar.

Menurut Dr. Phil psikolog yang sering menjadi pembicara dalam acara talkshow Oprah, mengatakan bahwa ada faktor alami yang membuat pria akhirnya mau berselingkuh. Berikut penyebab pria menduakan cinta, seperti yang dikutip dari situs resmi Dr. Phil.

1. Faktor Genetik
  • Gen Vasopresin
    Para ilmuwan menemukan adanya gen reseptor vasopresin dalam tubuh pria. Gen ini memang sudah dijuluki sebagai 'gen penipu'. Pria yang memiliki gen reseptor vasopresin yang berbentuk panjang, cenderung tidak suka berselingkuh. Sedangkan pria playboy, memiliki gen yang lebih pendek.
  • Hormon Oksitosin
    Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan timbulnya perasaan percaya, bahagia dan saling membutuhkan antar pasangan. Hubungan yang kuat tercipta atas hormon ini, pria dengan oksitosin rendah cenderung akan melakukan perselingkuhan dikarenakan ia tidak memiliki ikatan emosional. Pada akhirnya, hal itu berdampak pada retaknya hubungan.
2. Faktor Fisiologis
  • Bandingkan panjang jari manis dan telunjuk: Panjang jari manis pria menandakan tingkat hormon testosteron yang dimilikinya. Jika jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk, maka berarti hormon testosteron di dalam tubuhnya jauh lebih besar. Bisa dikatakan, pasangan cenderung memiliki hobi berselingkuh.
  • Simetri wajah dan ukuran rahang: Pria yang memiliki bentuk wajah sisi kanan dan kiri serupa berarti ia punya wajah yang simetris. Genetik yang terbentuk di tubuhnya mendekati sempurna. Itu menandakan bahwa semain banyak pula wanita yang ingin mendekati pria berwajah 'sempurna' itu.
  • Ukuran penis: Mungkin hal ini agak sulit untuk mencari tahu, terutama bagi Anda yang belum menikah. Namun perlu diketahui bahwa pria dengan ukuran penis yang proporsional memiliki peluang lebih besar untuk berselingkuh.
  • Cedera otak: Pria yang pernah mengalami gegar otak dalam sejarah penyakitnya atau cedera di bagian kepala saat bermain bola, cenderung tidak dapat menghentikan perilaku impulsif, seperti berselingkuh. Begitu juga dengan pria yang memiliki gangguan ADD atau bipolar.
3. Faktor Lingkungan
Selain beberapa faktor di atas, faktor lingkungan juga memberikan pengaruh kepada kecenderungan seseorang untuk berselingkuh. Hal itu, bisa disebabkan oleh kisah masa lalu hubungan rumah tangga orang tua. Apa yang terjadi di masa lalu biasanya akan sedikit banyak berpengaruh terhadap perkembangan masa depan seseorang. Jika seorang ayah berselingkuh maka perilaku tersebut pun bukan tidak mungkin akan diikuti oleh si anak.

Selain itu, bila sudah berkeluarga, kurangnya tingkat intensitas seksual dalam hubungan suami istri, seperti tidak adanya perhatian dan kasih sayang, tidak dikaruniai keturunan, stres bekerja serta jarang menghabiskan waktu bersama keluarga juga berperngaruh terhadap keutuhan rumah tangga. Sebuah hubungan yang diawali dengan perselingkuhan biasanya akan berakhir karena selingkuh juga.
Baca Selengkapnya →

Minggu, 07 Juli 2013

Download Film 'Takut - Face of Fear' | 3gp Video

...tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan", karena memang hanya ada satu film yang pantas mendapatkan "jeritan" yaitu, Dara. Walaupun dari cerita juga tidak bisa dibillang orisinil, setidaknya film pendek besutan Mo Brothers ini tampil jauh lebih baik dari lima cerita lainnya. Dengan sinematografi dan set yang luar biasa, ditambah dengan dukungan akting meyakinkan dari Shareefa Daanish yang sangat pantas menjadi sosok Dara, membuat film ini pantas dijuluki "save the best for the last". Karena memang selain tampil terbaik, film ini juga tampil terakhir dari 6 segmen yang ada ...


  • Title : TAKUT - Faces of Fear
  • Director : Riri Riza, The Mo Brothers, Rako Prijanto, Ray Nayoan, Raditya Sidharta, dan Robby Ertanto
  • Cast : Mike Muliardo, Shareffa Daanish, Wiwid Gunawan, Epy Kusnandar, Dinna Olivia, Junior Lim, Eva Celia Lesmana, Sogi Indraduaja, Ruben, Shanti, Fauzi Baadilah, Marcella Zalianti, Lukman Sardi
  • Release : 2008
  • Genre : Horror | Thriller
  • Country : Indonesia
  • Language : Indonesia
  • Official Website : http://www.takutthemovie.com/

Synopsis :

TAKUT - Faces of Fear
6 Cerita, 7 Sutradara, 1 Jeritan

Seperti tidak mau ketinggalan dengan negara Asia lain, yang sudah membuat sebuah horor antologi seperti Three dan 4bia, yang bisa terbilang mendapatkan sambutan hangat dari para penontonnya. Indonesia pun memiliki Takut: Faces of Fear, yang juga merupakan sebuah kompilasi horor dari 6 cerita hasil karya 7 sutadara ternama seperti Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers (Kimo Stamboel & Timothy Tjahjanto). Sudah tentu kehadiran nama-nama sineas terkenal negeri ini menarik banyak kalangan untuk menyaksikan film ini, hal itu terbukti dengan membeludaknya penonton yang menyaksikan film produksi Komodo film ini pada INAFF tahun 2008 lalu.

Namun sayang Takut ternyata tampil jauh di bawah standar dan ekspektasi Kita. Bisa dibilang film yang juga bertaburan banyak bintang ternama ini sangat mengecewakan. Apalagi hampir semua film merupakan plagiat secara menyeluruh, tanpa adanya usaha untuk membuat film ini terasa "berbeda". Memang bisa dibilang susah untuk membuat sebuah cerita orisinil, apalagi jika yang dibuat adalah sebuah film horor, namun setidaknya para sutrdara ternama ini seharusnya mampu memberikan ciri khas tersendiri, sehingga tidak terlalu terkesan "mencontek".

Menurut Kita, tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "“6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan”, karena memang hanya ada satu film yang pantas mendapatkan “jeritan” yaitu, Dara. Walaupun dari cerita juga tidak bisa dibillang orisinil, setidaknya film pendek besutan Mo Brothers ini tampil jauh lebih baik dari lima cerita lainnya. Dengan sinematografi dan set yang luar biasa, ditambah dengan dukungan akting meyakinkan dari Shareefa Daanish yang sangat pantas menjadi sosok Dara, membuat film ini pantas dijuluki “save the best for the last”. Karena memang selain tampil terbaik, film ini juga tampil terakhir dari 6 segmen yang ada

Bagimana dengan film-film lainnya? Akan Kita review satu persatu. Dimulai dari cerita pembuka, Show Unit. Sebagai sebuah film pembuka, Show Unit tampil sangat buruk. Mencoba tampil berbeda dengan visual hitam putih ala Sin City, malah membuat besutan Rako Prijanto ini tampil konyol, karena tidak didukung dengan pengambilan gambar yang baik. Sehingga terkesan hanya ingin “pamer” saja. Ditambah dengan plot cerita yang dibuat sok misterius meniru Hitchcock, malah membuat penonton bingung dengan apa yang terjadi. Belum lagi banyaknya iklan sponsor yang merebak dimana mana.

Cerita kedua, Titisan Naya. Sebenarnya film garapan Riri Riza ini memiliki potensi untuk menjadi bagus. Apalagi dengan mengambil latar belakang mistis kejawen yang dianut masyarakat Jawa, sehingga terasa sekali “bau” Indonesia-nya. Namun entah kenapa dalam penggarapannya, cerita film ini kurang memuaskan dan tidak terkesan seram sama sekali. Padahal atomosfer yang ditawarkan sudah cukup mendukung. Tetapi kehadiran sosok-sosok hantu berpakaian Jawa kuno yang terkesan dipaksakan, malah membuat film ini menjadi kikuk. Ditambah banyaknya adegan tarian dalam Titisan Naya, akan mengingatkan anda pada horor Thailand berjudul, The Victim.

Peeper, adalah cerita ketiga dan bisa dibilang cerita yang tidak perlu ada dan juga merupakan cerita yang gampang sekali dilupakan. Film karya Robby Ertanto ini terkesan hanya menggumbar keseksian tubuh para pemain wanitanya saja, dan sekali lagi horor Thailand seperti Art Of The Devil dan Bangkok Haunted benar-benar ditiru habis oleh film ini.

Meniru 4bia yang juga memiliki elemen horor komedi didalamnya, cerita keempat, The List, juga menggambil tema yang sama, dengan tujuan untuk menghibur penontonnya agar tidak terlalu tegang. Namun jujur saja, Kita sama sekali tidak terhibur ataupun tertawa, karena memang tidak ada yang lucu didalamnya. Kalaupun ada, berarti mungkin selera humor Kita terlalu tinggi, sehingga tidak bisa menangkap apa yang seharusnya lucu dari film ini =p

Cerita ke lima, The Rescue. Bisa di bilang film ini merupakan terobosan besar untuk sinema horor indonesia yang selama ini hanya didominasi dengan penampakan para dedemit mesum di dalamnya. The Rescue berani mengangkat tema zombie yang bisa dibilang tidak pernah ada dalam sejarah perfilman horor Indonesia. Sebuah usaha dari Raditya Sidharta yang pantas mendapatkan apresiasi lebih, dan kalau saja film ini bisa dibarengi dengan cerita baik dan tidak terkesan terlalu dipaksakan, niscaya The Rescue bisa tampil jauh lebih baik.

Overall, Takut bisa dibilang tampil mengecewakan, dan terbilang jauh di bawah kualitas standar dari para sutradara ternama didalamnya, kecuali Dara tentu saja. Mungkin sudah saatnya filmmaker dalam negeri, belajar dari pengalaman sejarah horor tanah air tempo dulu. Walaupun terlihat jadul dan “primitif”, setidaknya bisa tampil lebih baik dari kebanyakan film horor pada saat ini.

(Hary/Kitareview.com)

Download Now!
Download via ponsel? Klik disini
Dapatkan Pulsa GRATIS disini!
Baca Selengkapnya →