Selasa, 02 Juli 2013

Hal yang Bisa Membahayakan Karir

Ketika bekerja, terkadang ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh karyawan. Tapi tanpa sadar, yang dilakukan oleh mereka itu ternyata bisa membahayakan karir mereka sendiri. Lantas, hal apa sajakah yang dimaksud? Simak selengkapnya di sini, seperti dikutip dari eHow.

1. Tidak Memiliki Rencana
Sejak awal Anda mulai bekerja, sudah seharusnya Anda menyusun rencana karir kedepannya seperti apa. Susunlah rencana untuk waktu jangka pendek dan panjangnya. Lalu, pikirkan pula bagaimana Anda bisa mencapainya. Jika tak memiliki rencana, maka Anda akan kewalahan untuk menghadapi persaingan ketat.

2. Berbohong
Banyak karyawan yang berbohong atau melebih-lebihkan kemampuan mereka di awal bekerja. Padahal hal tersebut hanya menjadi bumerang untuk diri mereka sendiri. Selain berbohong, berbuat curang dan mencuri ide atau pekerjaan orang lain juga bisa membuat Anda dicap sebagai karyawan yang tidak dapat dipercaya.

3. Pindah Kerja karena Uang
Jika Anda selalu pindah kerja karena uang, itu hanya akan membuat perusahaan yang dilamar tidak percaya pada Anda. Sebuah perusahaan akan mau memperkerjakan Anda bila mereka dapat melihat Anda punya loyalitas pada perusahaan sebelumnya.

4. Resign Tanpa Referensi
Sebaiknya hindari keluar dari tempat Anda bekerja, sebelum mendapatkan pekerjaan yang lainnya, atau memiliki orang yang bisa memberikan Anda referensi kerja. Jadi sangat disarankan untuk selalu menjalin hubungan baik dengan siapa saja di kantor, baik itu dengan HRD, atasan, ataupun kolega.

5. Resign dengan Tidak Baik-baik
Meskipun Anda memutuskan untuk resign karena ada sebuah masalah di kantor, tapi tetaplah keluar dari pekerjaan dengan cara baik-baik. Jangan sampai Anda resign dengan membuat pertengkaran atau meninggalkan pekerjaan menumpuk yang membuat kolega menjadi repot. Keluar dari pekerjaan dengan tidak baik-baik hanya akan membuat Anda dicap sebagai karyawan yang buruk.
Baca Selengkapnya →

Minggu, 30 Juni 2013

Tips Mengatasi Kesalahan Saat Interview Kerja

Manusia memang tak luput dari kesalahan. Meskipun persiapan untuk wawancara kerja sudah terencana dengan baik, tapi terkadang ada saja kesalahan yang dilakukan saat interview berlangsung. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Simak caranya di sini, seperti dikutip dari eHow.

1. Jika Datang Terlambat
Datang terlambat saat ingin interview kerja, merupakan salah satu kesalahan yang fatal. Sebab ini kesalahan yang menunjukkan kredibilitas Anda di depan
pewawancara. Apabila meminta maaf, maka artinya Anda menunjukkan bahwa Anda sadar telah melakukan kesalahan. Lalu sebaiknya hindari alasan yang terlalu dibuat-buat. Akan lebih baik lagi bila Anda mengabari sebelumnya, melalui telepon bahwa akan telat.

2. Apabila Ponsel Berdering
Jika di tengah-tengah wawancara ponsel Anda berdering, yang harus Anda lakukan yaitu segera mematikan ponsel dan langsung meminta maaf. Katakan saja bahwa tadi Anda pikir ponsel tersebut sudah disilent atau dimatikan.

3. Saat Mendadak Buyar
Banyak calon pekerja yang saat diinterview, tiba-tiba otaknya tak bisa berpikir atau mendadak buyar dan tak bisa menangkap maksud dari pertanyaan si pewawancara. Apabila ini terjadi pada Anda, jangan sampai Anda asal-asalan menjawab. Yang harus dilakukan yaitu tanyakan kembali pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer. Sehingga Anda bisa yakin dengan pertanyaan tersebut dan jawabannya.

4. Tak Sengaja Berbicara Keburukan
Tak sedikit calon karyawan yang saat diinterview, tanpa sadar mereka membicarakan keburukan perusahaan, atasan, dan rekan kerja sebelumnya. Tentunya ini tidak akan terdengar baik di depan si pewawancara. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa langsung mengubah topik menjadi lebih positif. Misalnya, ceritakan bahwa Anda dapat pengalaman yang banyak dan bermanfaat.
Baca Selengkapnya →

Jumat, 28 Juni 2013

Cara Membangun Jiwa Kepemimpinan Pada Anak

Setiap orangtua, tentunya menginginkan buah hatinya kelak bisa menjadi seorang pemimpin. Namun untuk bisa mewujudkannya, orangtualah yang berperan penting dalam membangun jiwa kepemimpinan anak tersebut. Lantas, bagaimana caranya agar bisa membangun jiwa kepemimpinan anak dengan benar?

Berikut ini beberapa caranya, seperti yang dipaparkan oleh Feny Mustafa, Owner Shafira Corporation dan Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, dalam acara Talkshow bertema 'Peran Keluarga dalam Membangun Jiwa Kepemimpinan Anak' yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (19/6/2013).

1. Bentuk Karakter yang Bisa Dipercaya
Sebelum membengkali anak-anak jiwa kepemimpinan, orangtua perlu menjadi orang yang dipercaya. Anies menyarankan bentuklah karakter yang bisa dipercaya oleh buah hati.

"Bila Anda dipercaya, maka orang secara langsung akan mengikuti Anda. Dan apabila Anda percaya dengan seseorang, tentu ada sesuatu yang baik pada orang tersebut," jelas Anies, disela-sela talkshow yang diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jakarta.

2. Tunjukkan Kejujuran
Sebagai orangtua, tunjukkanlah kejujuran pada anak, agar kelak mereka juga berperilaku jujur. "Anak akan selalu mengikuti orangtuanya. Lihat cara berbicara Anda, maka anak juga akan terbawa berbicara seperti Anda," ucap pria yang sudah menjadi rektor sejak umur 38 tahun itu.

3. Jangan Keras
Apabila anak Anda melakukan sesuatu yang salah, maka beritahulah dengan baik tanpa harus berperilaku keras dan kasar padanya. "Didorong untuk tumbuh, bila ada penyimpangan diberitahu dengan baik bukan dengan sesuatu yang keras," ujar pria berumur 44 tahun itu.

4. Biarkan Anak Memutuskan
Dalam mendidik anak, Anda harus berani membiarkan mereka yang memutuskan segala sesuatu rencana hidup mereka. "Biarkan ia memiliki keputusan sendiri, mau kuliah dimana misalnya. Karena menurut saya yang paling penting adalah bisa membuat keputusan dan memulainya," jelas Feny Mustafa.

5. Percaya Pada Anak
Feny juga mengingatkan bahwa dalam mendidik anak, harus berani dan siap. Berani dan siap di sini misalnya mau memberikan kepercayaan pada anak. Anda harus bisa berani untuk percaya pada sang buah hati. Katakan pula pada mereka "apapun yang kamu kerjakan ibu percaya."

6. Biarkan Anak Atasi Masalah
"Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Biarkan dia repot. Biarkan dia sulit. Supaya ke depannya dia tidak mendapat masalah. Kalau dibiarkan selalu dibantu, maka anak nggak akan bisa menyelesaikan masalah sendiri," tutup Anies.
Baca Selengkapnya →