Jumat, 28 Juni 2013

Cara Membangun Jiwa Kepemimpinan Pada Anak

Setiap orangtua, tentunya menginginkan buah hatinya kelak bisa menjadi seorang pemimpin. Namun untuk bisa mewujudkannya, orangtualah yang berperan penting dalam membangun jiwa kepemimpinan anak tersebut. Lantas, bagaimana caranya agar bisa membangun jiwa kepemimpinan anak dengan benar?

Berikut ini beberapa caranya, seperti yang dipaparkan oleh Feny Mustafa, Owner Shafira Corporation dan Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, dalam acara Talkshow bertema 'Peran Keluarga dalam Membangun Jiwa Kepemimpinan Anak' yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (19/6/2013).

1. Bentuk Karakter yang Bisa Dipercaya
Sebelum membengkali anak-anak jiwa kepemimpinan, orangtua perlu menjadi orang yang dipercaya. Anies menyarankan bentuklah karakter yang bisa dipercaya oleh buah hati.

"Bila Anda dipercaya, maka orang secara langsung akan mengikuti Anda. Dan apabila Anda percaya dengan seseorang, tentu ada sesuatu yang baik pada orang tersebut," jelas Anies, disela-sela talkshow yang diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jakarta.

2. Tunjukkan Kejujuran
Sebagai orangtua, tunjukkanlah kejujuran pada anak, agar kelak mereka juga berperilaku jujur. "Anak akan selalu mengikuti orangtuanya. Lihat cara berbicara Anda, maka anak juga akan terbawa berbicara seperti Anda," ucap pria yang sudah menjadi rektor sejak umur 38 tahun itu.

3. Jangan Keras
Apabila anak Anda melakukan sesuatu yang salah, maka beritahulah dengan baik tanpa harus berperilaku keras dan kasar padanya. "Didorong untuk tumbuh, bila ada penyimpangan diberitahu dengan baik bukan dengan sesuatu yang keras," ujar pria berumur 44 tahun itu.

4. Biarkan Anak Memutuskan
Dalam mendidik anak, Anda harus berani membiarkan mereka yang memutuskan segala sesuatu rencana hidup mereka. "Biarkan ia memiliki keputusan sendiri, mau kuliah dimana misalnya. Karena menurut saya yang paling penting adalah bisa membuat keputusan dan memulainya," jelas Feny Mustafa.

5. Percaya Pada Anak
Feny juga mengingatkan bahwa dalam mendidik anak, harus berani dan siap. Berani dan siap di sini misalnya mau memberikan kepercayaan pada anak. Anda harus bisa berani untuk percaya pada sang buah hati. Katakan pula pada mereka "apapun yang kamu kerjakan ibu percaya."

6. Biarkan Anak Atasi Masalah
"Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Biarkan dia repot. Biarkan dia sulit. Supaya ke depannya dia tidak mendapat masalah. Kalau dibiarkan selalu dibantu, maka anak nggak akan bisa menyelesaikan masalah sendiri," tutup Anies.
Baca Selengkapnya →

Selasa, 25 Juni 2013

Tips Mengurangi Bahaya Radiasi Ponsel

Hasil penelitian dari World Health Organization mengungkapkan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak serta masalah kesehatan lainnya. Radiasi ponsel, dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform.

Dalam era sekarang ini, dimana manusia sangat bergantung dengan teknologi, menghindari pemakaian ponsel tentu adalah hal yang mustahil. Tapi Anda tidak harus stop menggunakan ponsel untuk terhindar dari bahaya radiasi. Simak delapan kiat mengurangi radiasi ponsel, seperti yang dikutip dari detikinet.

1. Gunakan Headset
Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak.

2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless
Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.

3. Speakerphone
Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.

4. Gunakan Casing Penahan Radiasi
Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.

5. Sudut Ruangan
Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift.

6. Jangan Selalu Menempel
Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.

7. Diam di Tempat Kala Menelepon
Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.

8. Gunakan Dua Telinga
Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi yang terpancar.
Baca Selengkapnya →

Minggu, 23 Juni 2013

'Talk To The Hand', Ponsel Sarung Tangan

Sarung tangan sebagai alat komunikasi jarak jauh, mungkin sebuah inovasi yang terdengar 'gila'. Tapi benda tersebut benar-benar ada dan diciptakan oleh seorang seniman asal Inggris, Sean Miles.

Ia menciptakan sarung tangan yang membawa teknologi 'handsfree' --yang biasanya menggunakan earphone-- ke tingkat yang lebih canggih lagi. Cukup dengan mengenakannya di tangan, dan Anda bisa berkomunikasi jarak jauh di jalan atau tempat umum dengan lebih mudah.

Sarung tangan yang dinamakan 'Talk to the Hand' itu dihargai 1.000 Poundsterling atau sekitar Rp 15,4 juta per pasang. Dikutip dari Daily Mail, sarung tangan ini dilengkapi dengan speaker yang ditanamkan pada ibu jari, dan mikrofon di jari kelingking. Gadget unik ini bisa dikoneksikan dengan jenis ponsel apapun menggunakan Bluetooth.

Ide menciptakan 'handsfree gloves' ini datang dari keinginan Sean yang ingin menyosialisasikan kemungkinan untuk mendaur ulang gadget yang sudah tidak terpakai. Dia menggunakan sarung tangan Miu Miu dan Pineider bekas yang dikombinasikan dengan berbagai komponen ponsel bekas.

Dengan memakai sarung tangan ini, pengguna ponsel bisa membuat tangan mereka tetap hangat di cuaca dingin sekaligus berbincang lewat telepon tanpa harus mengeluarkan ponsel dari tas atau kantung baju. Sean membuat sarung tangan dalam dua warna, pink dan kombinasi coklat-kuning.

Sayangnya, 'Talk To The Hand' belum akan dipasarkan sebagai produk massal. Gadget inovatif ini baru akan ditampilkan di pameran pada Juli 2013 di Inggris. Jika permintaannya tinggi selama pameran, tidak menutup kemungkinan nantinya akan diproduksi dalam skala yang lebih besar.

Tujuan Sean satu, yaitu menyadarkan orang banyak untuk mendaur ulang gadget atau benda-benda elektronik untuk mengurangi penumpukan sampah serta limbah. Sebab menurut data dari O2 Recycle, saat ini ada sekitar 70 juta ponsel tidak terpakai yang menumpuk di Inggris. (Source: Click Here)
Baca Selengkapnya →