Jumat, 05 Juli 2013

Agar Bisa Fokus Bekerja Pasca Putus Cinta

Putus cinta bisa membuat seseorang terpuruk, bahkan tidak dapat berkegiatan. Orang-orang yang patah hati biasanya lebih suka mengurung diri di kamar sambil merenung dan menangis.

Meski terasa amat berat, tapi kehidupan terus berjalan dan Anda masih memiliki tanggung jawab dengan banyak hal, terutama pekerjaan. Ini menjadi sebuah dilema, antara ingin berdiam diri di rumah tapi ada tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan.

Lalu bagaimana bisa tetap fokus bekerja pasca putus cinta? Tips dari eHow ini mungkin bisa membantu Anda.


1. Cuti

Sakit secara emosional bisa berdampak besar pada kesehatan. Anda akan merasakan pusing, mual dan lelah. Itu terjadi karena stres, kurang tidur dan terlalu banyak menangis. Tidak ada salahnya untuk mengambil cuti sehari atau dua hari dalam masa 'berkabung' ini. Tenangkan diri Anda dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti ke salon, berbelanja baju baru atau sekedar memasak di rumah.

2. Kerjakan Perlahan
Meski sudah beristirahat beberapa hari, Anda tetap kesulitan bekerja. Mulailah menyelesaikan pekerjaan dari yang kecil terlebih dahulu. Cobalah fokus dan berikan motivasi pada diri sendiri bahwa pekerjaan yang dilakukan pasti bisa terselesaikan. Lakukan perlahan-lahan dan hindari multi-tasking, karena ketika pikiran sedang kusut, Anda malah sulit menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan.

3. Banyak Istirahat
Bila biasanya di kantor Anda hanya melakukan istirahat makan siang saja, saat sedang patah hati lakukanlah lebih sering. Anda bisa ngopi, berjalan-jalan di gedung atau bahkan sediakan waktu untuk menangis di toilet bila memang Anda merasa sangat sesak di dada. Tidak apa-apa, bila itu memang bisa membuat Anda lebih lega. Tapi setelah itu, hapus air mata, aplikasikan kembali make-up Anda dan kembali bekerja.

4. Jangan Curhat
Kantor merupakan tempat profesional, jadi meskipun Anda mengalami hari yang sangat berat pasca putus cinta, bos dan rekan kerja Anda mungkin tidak akan peduli. Mereka hanya mempedulikan apakah pekerjaan Anda telah selesai. Untuk itu, Anda tidak perlu memberi alasan bahwa saat ini kurang fokus karena baru saja mengalami putus cinta. Itu hanya membuat Anda dicap sebagai orang yang kurang profesional. Bila ingin menumpahkan segala perasaan sedih, ungkapkan hanya pada satu orang rekan kerja yang memang sudah sangat dekat dan Anda percaya.

5. Bergaul dengan Rekan Kerja
Banyak bergaul dengan reka kerja. Dengan begitu, Anda bisa mengkesampingkan masalah yang ada. Makan siang bersama, ngopi atau karaoke setelah pulang kerja bisa mengembalikan gairah bekerja Anda setelah putus cinta.
Baca Selengkapnya →

Selasa, 02 Juli 2013

Hal yang Bisa Membahayakan Karir

Ketika bekerja, terkadang ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh karyawan. Tapi tanpa sadar, yang dilakukan oleh mereka itu ternyata bisa membahayakan karir mereka sendiri. Lantas, hal apa sajakah yang dimaksud? Simak selengkapnya di sini, seperti dikutip dari eHow.

1. Tidak Memiliki Rencana
Sejak awal Anda mulai bekerja, sudah seharusnya Anda menyusun rencana karir kedepannya seperti apa. Susunlah rencana untuk waktu jangka pendek dan panjangnya. Lalu, pikirkan pula bagaimana Anda bisa mencapainya. Jika tak memiliki rencana, maka Anda akan kewalahan untuk menghadapi persaingan ketat.

2. Berbohong
Banyak karyawan yang berbohong atau melebih-lebihkan kemampuan mereka di awal bekerja. Padahal hal tersebut hanya menjadi bumerang untuk diri mereka sendiri. Selain berbohong, berbuat curang dan mencuri ide atau pekerjaan orang lain juga bisa membuat Anda dicap sebagai karyawan yang tidak dapat dipercaya.

3. Pindah Kerja karena Uang
Jika Anda selalu pindah kerja karena uang, itu hanya akan membuat perusahaan yang dilamar tidak percaya pada Anda. Sebuah perusahaan akan mau memperkerjakan Anda bila mereka dapat melihat Anda punya loyalitas pada perusahaan sebelumnya.

4. Resign Tanpa Referensi
Sebaiknya hindari keluar dari tempat Anda bekerja, sebelum mendapatkan pekerjaan yang lainnya, atau memiliki orang yang bisa memberikan Anda referensi kerja. Jadi sangat disarankan untuk selalu menjalin hubungan baik dengan siapa saja di kantor, baik itu dengan HRD, atasan, ataupun kolega.

5. Resign dengan Tidak Baik-baik
Meskipun Anda memutuskan untuk resign karena ada sebuah masalah di kantor, tapi tetaplah keluar dari pekerjaan dengan cara baik-baik. Jangan sampai Anda resign dengan membuat pertengkaran atau meninggalkan pekerjaan menumpuk yang membuat kolega menjadi repot. Keluar dari pekerjaan dengan tidak baik-baik hanya akan membuat Anda dicap sebagai karyawan yang buruk.
Baca Selengkapnya →

Minggu, 30 Juni 2013

Tips Mengatasi Kesalahan Saat Interview Kerja

Manusia memang tak luput dari kesalahan. Meskipun persiapan untuk wawancara kerja sudah terencana dengan baik, tapi terkadang ada saja kesalahan yang dilakukan saat interview berlangsung. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Simak caranya di sini, seperti dikutip dari eHow.

1. Jika Datang Terlambat
Datang terlambat saat ingin interview kerja, merupakan salah satu kesalahan yang fatal. Sebab ini kesalahan yang menunjukkan kredibilitas Anda di depan
pewawancara. Apabila meminta maaf, maka artinya Anda menunjukkan bahwa Anda sadar telah melakukan kesalahan. Lalu sebaiknya hindari alasan yang terlalu dibuat-buat. Akan lebih baik lagi bila Anda mengabari sebelumnya, melalui telepon bahwa akan telat.

2. Apabila Ponsel Berdering
Jika di tengah-tengah wawancara ponsel Anda berdering, yang harus Anda lakukan yaitu segera mematikan ponsel dan langsung meminta maaf. Katakan saja bahwa tadi Anda pikir ponsel tersebut sudah disilent atau dimatikan.

3. Saat Mendadak Buyar
Banyak calon pekerja yang saat diinterview, tiba-tiba otaknya tak bisa berpikir atau mendadak buyar dan tak bisa menangkap maksud dari pertanyaan si pewawancara. Apabila ini terjadi pada Anda, jangan sampai Anda asal-asalan menjawab. Yang harus dilakukan yaitu tanyakan kembali pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer. Sehingga Anda bisa yakin dengan pertanyaan tersebut dan jawabannya.

4. Tak Sengaja Berbicara Keburukan
Tak sedikit calon karyawan yang saat diinterview, tanpa sadar mereka membicarakan keburukan perusahaan, atasan, dan rekan kerja sebelumnya. Tentunya ini tidak akan terdengar baik di depan si pewawancara. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa langsung mengubah topik menjadi lebih positif. Misalnya, ceritakan bahwa Anda dapat pengalaman yang banyak dan bermanfaat.
Baca Selengkapnya →