Lihat gambar asli --> |
Hampir sepanjang jalan kami berjalan beriringan dan sesekali kami harus mengalah ketika ada roda empat melengkingkan suara klaksonnya. Hampir sepanjang jalan pun kami saling berkomunikasi. Membahas beberapa hal yang perlu kami ketahui satu sama lain. Tentunya hal yang kami komunikasikan masih berhubungan dengan tujuan kami berdua menuju lokasi. :D
Disela percakapan, kami sempat dikejudkan dengan seorang polisi yang berada tepat diatas marka jalan di tengah. Bukan karena kami terlalu asyik berbincang, melainkan karena beberapa meter di depan kami nampak sebuah pick-up putih yang berhenti karena instruksi sang polisi. Beberapa motor di belakangnya pun tampak mengikuti berhentinya langkah pick-up tersebut. Jelas saja, kalu tak berhenti, mereka bisa menabrak pick-up itu. hehehe...
Beberapa motor pun berhenti tepat di belakang Pick-up yang memang di-instruksikan untuk berhenti oleh pak polisi. Nampak jelas dimataku, motor-motor itu kini digelandang kearah pinggir jalan. Dalam benakku, "loh? kok malah motornya yang disuruh minggir???" Sementara itu, pick-up yang sedari tadi berhenti kini melaju dengan normalnya. Agaknya, langkah sang polisi menghentikan pick-up itu hanya sebagian trik yang dilakukan untuk menjaring lebih banyak motor, daripada harus mencegat satu per satu. Good Idea! Jempol dah buat pak polisi :D
Bentar deh, ini akunya yang baru tau trik ini atau emang ini great idea dari pak polisi eah??? n_n'
Sejurus kemudian, kami pun disapa oleh beberapa pak polisi yang memang bersiap menunggu kami para pengendara motor yang "terjaring" razia polisi :D. Begitu banyak pengendara yang ter-razia membuat beberapa diantara kami harus menunggu giliran untuk ditanyai mengenai kelengkapan kendaraan beserta surat-suratnya. Kabar buruknya, aku adalah pengendara yang harus menunggu pemeriksaan kelengkapan. Eits, tunggu dulu kabar buruknya bukan karena aku tidak membawa kelengkapan, melainkan karena harus menunggu giliran diperiksa kelengkapannya. Maklum, saat itu aku memang bersih dan membawa kelengkapan yang diperlukan :D
Beberapa waktu menunggu, akhirnya ada seorang polisi yang menghampiriku dari belakang.
- Pol : "Selamat siang pak, maaf mengganggu perjalanan Anda. Bisa lihat kelengkapan surat-suratnya?" (ujar polisi itu dengan formalnya)
aku hanya diam dan dengan santainya mengeluarkan STNK dan SIM dari dalam dompet. Tanpa ragu, aku pun menyerahkan surat-surat itu. Dan lagi-lagi, aku harus menunggu sang polisi mengecek kebenaran isi surat dengan motor dan pribadiku. Lama aku menunggu, tiba-tiba polisi itu nyeletuk...
- Pol : "Loh, alamatnya ini daerah mana?" (ujarnya dengan nada bertanya-tanya)
- Aku : "Daerah Kraton* ke selatan Pak. Tau?" (*nama daerah di Pasuruan)
- Pol : "Ooohh, gak tau." (Jawabnya dengan santai sembari tersenyum)
- Aku (dalam hati): gubrak!!!
Nampak oleh kedua mataku, polisi tersebut melipat kembali STNK dan menyelipkan SIM-ku dalam STNK. Sang polisi menghampiriku, memberikan lipatan STNK beserta SIM-ku. Sang polisi kembali mengajakku berbincang, kali ini lebih santai. Kebetulan polisi yang menanganiku memang cukup muda.
- Pol : "Mau kemana ini?"
- Aku : "Nglamar kerjaan pak"
- Pol : "Loh? kok ga Nglamar cewek aja?" celetuk pak polisi.
- Aku : "Wah.. nglamar pekerjaan dulu pak.."
- Pol : "loh? gak boleh ya nglamar cewek?"
- Aku : "boleh sih pak, tapi mapan dulu, baru nglamar cewek pak, hehehe"
- Pol : "ya.. ya.. ya.." uajarnya sambil tertawa
dan aku masih melanjutkan tertawaku
- Pol : "Kalo lewat daerah sini, hati-hati pak. Kalo pakai motor berdua, mending jalan beriringan. Kalau sendirian, ngebut aja sekalian.."
- Aku : "Kenapa gitu pak??"
- Pol : "Akhir-akhir ini, menjelang tahun baru, marak aksi begal (rampok) motor. Jadi lebih ati-ati aja."
- Aku : "Oooo gitu ya pak?"
- Pol : tersenyum dengan ikhlasnya :-)
Aku pun kembali men-starter motor yang aku kendarai. Sebelum aku menarik pedal gas, aku sempatkan bertanya pada pak polisi. - Aku : Oh ya, sampeyan* asli mana pak? (*sampeyan=Anda)
- Pol : Jember.
Aku pun melaju perlahan meninggalkan kerumunan polisi itu dengan berbagi senyum. Tak lupa pula aku ucapkan "Makasih, pak" pada seorang polisi yang telah memeriksaku :D
Dalam benakku, pantes aja polisi itu tidak tahu daerah Kraton, lah wong dia bukan orang Pasuruan... Aku pun tersenyum kecil dibuatnya. Jujur, ini adalah razia ter-asyik yang pernah aku dapatkan dari polisi. Sikap ramah yang ditunjukkan polisi itu, membuatku merasa diperlakukan sesuai semboyan polisi yang "mengayomi dan melindungi masyarakat". Salud buat polisi yang menanganiku saat razia. I like your style!
NB: Sayang aku ga sempet liat papan ID pak polisi tersebut. Semoga dia bisa menjadi contoh yang baik buat oknum yang tidak bisa mengayomi da melindungi masyarakat.
Punya saran atau masukan? Silakan berkomentar disini ^.^"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komen disini. Boleh cantumkan link biar bisa d'kunjungin pembaca lainnya. But, jangan SPAM eahh... :D